Saya sangat menyadari bahwa sebagai guru dihadapkan pada berbagai pilihan untuk memilih karakter yang akan kita perankan di sekolah. Hal itu tergantung dari banyak cara padang dan kondisi pada sekolah tempat mengajarnya. Contohnya: Ada guru yang menganggap bahwa siswa sebagai teman, hal itu menurut saya bisa berakibat positif dan negatif. Positif karena adanya kedekatan tersebut siswa tidak merasa malu/canggung untuk bertanya apabila ada hal yang tidak dimengertinya, kemudian siswa tidak merasa tegang ketika guru menerangkan sehingga materi mudah terserap oleh siswa. Negatifnya, untuk guru-guru yang tidak bisa menempatkan diri kadang-kadang siswa berlaku tidak sopan terhadap guru. Yang pernah saya lihat, ada siswa yang merangkul pundak guru, atau bahkan yang lebih parah lagi siswa sudah banyak yang duduk di kursi guru, ketika guru menerangkan siswa dengan asyiknya mendengarkan musik (memakai headphone), atau siswa main game atau bahkan tidur ketika di kelas. Pernah saya temukan teman sekelas saya waktu SMA ada yang sampai guru menjerit-jerit karena rebutan balpoint dengan siswa.. kasian banget tuh guru gak dihargai sama sekali... Hal itu disebabkan karena tidak adanya wibawa seorang guru.Adalagi karakter guru killer.. Iiiih sereeeeem.. Predikat guru killer ini disandang oleh guru yang mempunyai karakter agak galak-galak gimanaaaa gitu.. Karakter ini bisa menjadi melekat pada guru dengan berbagai latar belakang dan kondisi di sekolah tersebut. Contohnya: Guru killer tersebut terinspirasi dari latar belakang keluarga militer, atau bahkan terilhami oleh guru dari sekolahnya dulu. Biasanya guru yang memiliki karakter ini orangnya tegas, disiplin, rajin, perfectionist, hidupnya serba teratur, makanya Dia tidak senang kalau ada murid yang membantah, melanggar aturan sekolah, atau melanggar aturan agama. Contohnya: Siswa akan disuruh push up kalau baju siswa dikeluarkan atau siswa datang telat ke sekolah/ke kelas, siswa yang buang sampah sembarangan disuruh menggigit sampai yang sudah dibuangnya ke tong sampah. Guru tersebut sering marah kalau siswa tidak bisa mengerjakan latihan soal atau sering marah-marah gak jelas, siswa disetrap didepan kelas, bahkan tidak segan menampar siswa jika siswa berbuat salah. Lain halnya dengan guru yang mempunyai jawabtan wakil kepala sekolah, biasanya Dia mendapat cap killer karena tuntutan pekerjaan. (mana ada waka kesiswaan yang lembek, yang mudah disogok sama siswanya????? atau bahkan diatur oleh siswanya????)
Karakter guru yang lainnya adalah guru yang tegas, bisa menampatkan diri dan selalu melaksanakan apa yang diucapkannya. Dan menurut saya, ini merupakan tipe guru yang ideal. Ini menurut saya ya.. Guru tegas kadang-kadang bisa bercanda, tapi bisa tegas juga. Tegas berbeda dengan pemarah ya..
Untuk karakter-karakter guru selangkapnya sebagai berikut..
Tipe guru ‘sayang anak’, kalau ada acara di sekolah, snacknya sengaja tidak dimakan untuk anak di rumah, nah ini biasanya guru tersebut punya banyak anak di rumahnya..
Tipe guru pandai melucu. Bikin relax dan membuat murid berpikir lebih baik
Guru ‘irit abis’, makan siang dia bawa dari rumah, paling males kalau ada acara makan yang mesti BSBS (Bayar Sendiri)
Guru ‘sudi mampir’, senangnya mampir ke ruang guru sebelum mengajar dari satu kelas ke kelas lainnya, padahal siswanya sudah menunggu
guru tipe ‘kuncen’ bahkan di hari minggu pun ia ada di sekolah
Guru tipe ‘seragam’. Tidak percaya diri kalau tampil tanpa seragam, bangga sekali dengan seragamnya
Guru ‘baik banget’, cirinya walaupun sudah keluar/pindah ke sekolah lain, jika berkunjung anak-anak sibuk menyalami
Guru tipe ‘futsal’, ia selalu menunggu hari Sabtu pagi, main futsal bersama itu obsesinya
Guru tipe ‘rujakan’. ada waktu kosong sedikit, rujakan sambil ngobrol kesana kemari tentunya
Tipe ‘guru hari raya’, saat menjelang hari raya, semua murid diperlakukan ramah, berharap ada kiriman parsel untuk dirinya
Tipe guru ‘curigaan’, pada guru baru ia akan curiga. Curiga bahwa gajinya orang baru lebih besar
Guru tipe ‘lengket’, senang tidur2an sambil ngobrol kalau habis sholat, lengket dengan karpet musholla kalau habis sholat
‘Guru tipe status’, jadi pegawai negeri tujuan utama dalam hidup, pikirannya cuma soal tunjangan/status kepegawaian
Guru Tipe ‘deg-degan’, ‘deg-degan’ kalau dipanggil kepala sekolah, ‘deg-degan’kalau ada orang tua siswa minta ketemu
Guru tipe ‘kalender’, karena paling suka menghitung berapa minggu lagi kita sekolah
Guru tipe ‘akar rumput’, di sekolah ia bisa bergaul siapa saja, dari kepala sekolah sampai cleaning service ia akrabi
Guru ‘gaul’, di sekolah ia mengajar semangat karena di luar sekolah ia jadi berharga karena profesinya sebagai guru
Guru tipe ‘liburan’, liburan masih jauh tapi kalau browsing di internet dicari tiket murah
Guru tipe ‘geng’, hanya akrab dengan guru ‘geng’ nya saja, padahal guru mesti siap akrab dan kerja dengan siapa saja
Guru tipe ‘berorientasi ke atas’, baginya hubungan dengan sesama rekan kerja tidak penting, yang penting menservis atasan
Guru tipe ‘defensif’, ia tidak mau disalahkan padahal jelas-jelas salah, kata ‘maaf’ tidak masuk dalam kamusnya
Guru tipe ’40 persen’, artinya kalau dia bicara, kita cukup percaya 40 persennya saja, 60 persen yang lain adalah pencitraan.
Guru tipe ‘pemikir’, saat rapat ia tidak pernah langsung setuju, ia akan pertimbangkan semua dari berbagai sisi
Guru tipe ‘terang’, mudah sekali katakan ‘terang aja’, misalnya ‘terang aja dia bisa kan dia masih muda’, tanpa sadar ia juga bisa
Guru tipe ‘rumahan’. di sekolah seperti di rumah, pakai sendal santai bahkan pada jam pelajaran
Guru tipe ‘guru tulen’, menikmati sekali keberadaannya di sekolah, baginya mengajar baik adalah ibadah
Guru tipe ‘waspada’, hampir mirip berburuk sangka, baginya semua kebijakan atasan/sekolah wajib dicurigai
Guru tipe ‘nyinyir’, walaupun ia belum tahu; mencerna maksud dari sebuah ide, tanggapan pertamanya adalah ‘nyinyir
Guru tipe ‘job description’, bekerja sesuai job description dan sesuai gaji diberikan, diluar itu baginya mestih ada tambahan intensif uang.
Guru tipe ‘curhat selalu’, ia akan curhat ini itu selalu, sepertinya cuma dia punya masalah di muka bumi ini
Guru tipe ‘eksis di rapat’, maunya kelihatan saat rapat, ide-idenya asal beda dan bukan berorientasi action
Guru tipe ‘motivator’, ia tempat orang curhat, saat yang sama ia pandai membuat guru lain kembali semangat
Guru tipe ‘provokator’, ia akan membuat hal selama ini bukan masalah, menjadi masalah semua orang tiba- tiba jd kepikiran
Guru tipe ‘dahlan iskan’, ia guru sekaligus pemimpin sekolah yang jempolan, ia menomorsatukan guru dan siswa, sekolah yang efektif adalah tujuannya
Guru tipe ‘kasak kusuk’, ia akan mempertanyakan/marah/mendebat semua keputusan sekolah, tetapi hanya di’belakang’
Guru tipe ‘selon’, ia akan selon/santai pada semua perubahan, baginya mengajar dengan buku paket lebih dari cukup
Guru tipe ‘pendebat’, ia akan debat siapa saja, energinya banyak sekali untuk mendebat orang lain tetapi tidak untuk mengajar
Guru tipe ‘saya orang lama’, guru seperti ini paling tidak bisa menerima guru baru/muda punya ide lain diluar ide darinya
Guru tipe ‘tembok’, ia akan menghalangi ide baru, walaupun orang yang punya ide belum selesai menjelaskan
Guru tipe ‘pembagi ilmu’, ia senang berbagi pada siapa saja (guru dan siswa) hal yang ia ia ketahui
Guru tipe ‘interupsi’, ia akan memotong pembicaraan/pendapat siswa katakan “saya sudah tau yang kamu maksud!”
Guru tipe ‘pokoknya aku/saya’, senang memonopoli pembicaraan di ruang guru, bicara topik soal dirinya sendiri
Guru tipe anti computer, ia anti terhadap praktek copy paste, muridnya diminta jawab soal tulisan tangan walau berlembar-lembar
Guru tipe sejarahwan, ia suka ide mengajar dengan strategi lama dan metode lama, jaman dulu semua bagus katanya..
Sumber rujukan: https://gurukreatif.wordpress.com/2012/06/06/tipe-dan-karakter-guru/
No comments:
Post a Comment